Bisa dibilang kompetisi ini sangat berat. Guru ekonomi mengajukan proposal di waktu yang sangat pendek dan sempit karena informasi kompetisi yang mendadak didapatkan. Dan berusaha membuat proposal yang baik agar bisa lolos 18 besar dari jumlah peserta sebanyak 100 sekolah SMA dan SMK. Sungguh sangat berat. Namun Allah menghendaki SMA Wachid Hasyim 2 Taman masuk ke dalam 18 besar sekolah yang layak mengikuti kompetisi.
Kompetisi ini terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama adalah Financial Education berupa pemberian materi di dalam kelas. Sedangkan kelas yang terpilih hanya 4 kelas, yaitu : kelas X1, kelas X2, kelas X7 dan kelas X11. Kelas financial education ini dilaksanakan selama satu bulan.
Selanjutnya dipilih 20 siswa dari kelas kelas tersebut untuk mengikuti kompetisi bagian kedua yang disebut Peer Educator Club. PEC SMA Wachid Hasyim 2 Taman membuat bisnis plan dengan produk utama Oniban (Onigiri Bantal) dan Onigiri serta produk konsinyasi . Mereka diberi modal sebesar satu juta rupiah dan harus dikembalikan. Modal ini yang nantinya dikelola untuk membiayai produksi dan kampanye. Kompetisi ini berjalan mulai tanggal 27 januari 2014 dan berakhir 22 Juni 2014 di Goden City Mall Surabaya.
Kegiatan tim PEC E-MaNey(nama PEC SMA Wachid Hasyim 2 Taman) , selain membuat bisnis plan, juga memproduksi Oniban dan Onigiri, menjual makanan konsinyasi, mencatat jual beli , mencatat pendapatan dan pengeluaran , membuat laporan keuangan, membuat kampanye berupa: poster , mading 2D, mading 3D, leaflet, sosmed, newsletter dan lain-lain dengan timeline yang telah dibuat.
Hampir setiap hari tim E-maney pulang sore, bahkan malam hari untuk mengerjakan tugas-tugas yang harus segera dikumpulkan via email. Juga membuat oniban pesanan. Sangat melelahkan. Dan butuh nafas panjang untuk bertahan hingga akhir. Walau sayang , ditengah perjalanan salah seorang anggota tim terpaksa mengundurkan diri. Akhirnya tim E-MaNey tetap terus berjalan dengan 19 anggota.
Wajar jika kompetisi yang panjang sangat melelahkan. Jatuh- bangun , maju-mundur seringkali terjadi. Bahkan berada di titik jenuh. Alhamdulillah , akhirnya tetap berjuang untuk bangkit kembali setelah terpuruk. Bersama bergandengan tangan memilih untuk meraih kemenangan. Man jadda wa jada. Allahu Akbar. Kamipun menang. Humalakea kea humalakea ...
sumber gambar : Plan Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar