Kamis, 19 Juni 2014

CARA-CARA MENGATUR KEUANGAN BAGI PELAJAR

  Berikut adalah cara cara untuk menggunakan dan mengendalikan serta mengatur keuangan :
  1. Kenalkan mereka dengan uang begitu mereka bisa menghitung. Beri mereka informasi tentang bentuk, berapa nilainya, dan apa saja yang bisa didapat dari uang tersebut.
  2. Seiring dengan bertambahnya usia, komunikasikan kepada mereka tentang apakah fungsi & nilai uang yang sebenarnya. Ajarkan bagaimana menyimpannya, bagaimana membuatnya berkembang, dan yang paling penting, ajarkan bagaimana cara membelanjakannya dengan bijak.
  3. Bantu Anak anda dalam membedakan antara Kebutuhan, Keinginan & Harapan. Hal ini akan menjadi pertimbangan mereka dalam membelanjakan uangnya dikemudian hari.
  4. Memiliki tujuan finansial ( Goal Setting ) adalah pelajaran dasar dalam keuangan & menabung. – Baik tua maupun muda, seseorang jarang bisa mencapai sesuatu yang belum mereka tentukan sebelumnya. Hampir setiap mainan, ataupun hal – hal lain yang anak Anda minta, bisa dijadikan moment Goal Setting. Ajak mereka menabung untuk segala sesuatu yang mereka inginkan. Hal ini akan membuat mereka lebih bertanggung jawab bagi diri mereka sendiri.
  5. Kenalkan perbedaan antara menabung & membelanjakan uangnya. Jelaskan konsep bagaimana uang di bank dapat bertambah dengan adanya bunga. Jelaskan perbedaan antara menabung di celengan & di bank. Ajarkan mereka secara simpel bagaimana uang dapat berkembang dengan cepat melalui Compound Interest ( bunga berbunga ). Pada kemudian hari, mereka akan menyadari bahwa cara paling cepat untuk mendapat kan rating kredit yang bagus adalah melalui komitmen menabung yang konsisten setiap bulan.
  6. Beri mereka jatah uang bulanan. Ketika Anda memberi mereka jatah uang bulanan, berilah dalam jumlah yang dapat mendorong mereka untuk mau menabung. Jika Anda biasa memberi mereka Rp 5.000 perhari untuk uang saku, coba beri mereka Rp. 10.000 perharinya, dengan syarat yang Rp 5.000 adalah untuk ditabung. Menabung Rp 5.000 perhari dengan bunga 6% pertahun akan menjadi Rp 10.400.000 dalam 5 tahun, dan Rp 24.500.000 dalam 10 tahun!
  7. Bawa anak Anda ke Bank untuk membuka rekening atas nama mereka sendiri. Hal ini adalah karena memulai kebiasaan menabung sejak dini adalah kunci dari semuanya. Namun ingat, jangan pernah melarang mereka ketika ingin menarik sebagian uangnya untuk membeli sesuatu. Hal ini justru akan membuat mereka malas untuk menabung samasekali. Anda juga bisa memberi mereka pengertian tentang apa itu obligasi negara ( ORI ), selain hasilnya yang lumayan, obligasi negara terkena pajak yang lebih rendah dibandingkan deposito. Dan setidaknya ketika Anda memberikannya sebagai hadiah, obligasi tidak bisa dipakai saat itu juga, hal ini akan semakin mendorong semangat mereka untuk menabung.
  8. Selalu mencatat jumlah uang yang telah ditabung, di-investasikan, atau dibelanjakan, adalah hal penting lain yang harus Anda kuasai.Untuk membuatnya mudah, cobalah pisahkan uang Anda dengan menggunakan 12 amplop kecil dan sebuah amplop besar. Alokasikan 1 amplop untuk setiap bulan. Coba agar sistem tersebut dapat berjalan. Ajak anak Anda untuk selalu menyimpan nota pembelian, dan memasukkannya dalam setiap amplop, dan selalu biasakan mereka mencatat apa saja yang mereka belanjakan dengan uang mereka.Atau bila Anda suka berbelanja secara elektronik, maka DompetSehat.com dapat membantu Anda melakukan hal ini secara otomatis.
  9. Setiap kali ada kesempatan untuk berbelanja, gunakanlah sebagai kesempatan untuk memberi mereka pengetahuan tentang uang. Biasanya pergi ke supermarket adalah pengalaman belanja pertama bagi anak – anak kita. Rata – rata 30% dari gaji kita dihabiskan untuk membeli belanja bulanan dan peralatan rumah tangga. Kupon – kupon, diskon dan perbandingan harga bisa menghemat uang kita hingga 10 juta dalam satu tahun. Untuk mengajari mereka tentang hal ini, ajak mereka menyusun rencana belanja yang ekonomis, belilah seperlunya supaya tidak ada yang mubazir. Ajak mereka bagaimana cara memilih barang yang bagus, berkualitas, bergaransi dibandingkan dengan harganya. Membelanjakan uang akan terasa sangat menyenangkan ketika telah direncanakan dengan baik. Belanja tanpa perencanaan lebih dahulu biasanya akan menyebabkan 20 – 30 % nya terbuang sia – sia, mubazir kan?
  10. Berikan kesempatan anak Anda dalam mengambil keputusan membeli. Tidak penting apakah keputusan mereka itu baik atau buruk, mereka akan belajar dari itu. Setelah itu Anda bisa memulai mengajak mereka mendiskusikan untuk lebih dulu menimbang baik dan buruknya ketika akan membeli sesuatu. Ajak mereka untuk menggunakan logika dalam membeli. Maksudnya adalah, biasakan mereka untuk meneliti sebelum membeli sesuatu yang besar / mahal, ajak mereka untuk menunggu saat yang tepat untuk membeli, dan coba ajarkan mereka menggunakan teknik membeli-berdasarkan-pilihan. Caranya adalah dengan memberikan 3 buah barang berbeda pada saat akan membeli, dimana anak Anda hanya bisa membeli satu saja diantara mereka.
  11. Ajari mereka bagaimana memilah – milah iklan TV, Radio dan iklan cetak lainnya. Ajari mereka menilai apakah kualitas produk yang diiklankan tersebut sesuai dengan apa yang digembor – gemborkan ? Apakah harga yang ditawarkan adalah harga diskon yang sebenarnya ? atau cuma rekayasa saja ?, Apakah ada produk lain yang dapat lebih baik, atau mungkin dengan harga lebih murah dan value yang lebih baik ? Ajarkan kepada mereka, jika suatu iklan terlihat begitu berlebihan, maka biasanya iklan tersebut memang berlebihan.
  12. Beri peringatan anak Anda akan bahaya dalam meminjam uang dan membayar bunganya. Jika suatu saat Anda memutuskan untuk meminjamkan uang pada anak Anda, coba berikan sedikit bunga pada hutang pokoknya pada jangka waktu tertentu. Mereka akan dengan cepat belajar kenapa membeli sesuatu secara kredit sebenarnya akan menjadi jauh lebih mahal.
  13. Ketika membayar dengan menggunakan kartu kredit, ajari mereka bagaimana cara kerjanya. Ajari mereka bagaimana mengecheck / verifikasi tagihannya, bagaimana menghitung bunganya, dan bagaimana cara melindungi kartu kreditnya dari pencurian.
  14. Hati – hatilah ketika memberi kepercayaan anak Anda dalam menggunakan kartu kredit, bahkan ketika mereka sudah kuliah. Kartu kredit memiliki kesan “belanjakanlah!”. Ditemukan beberapa kasus, dimana para mahasiswa perantauan yang justru menggunakan kartu kredit mereka sebagai uang cash untuk keperluan harian, hal ini sangat melenceng jauh dari tujuan yang sebelumnya hanyalah sebagai “dana darurat”. Banyak dari mereka yang akhirnya terpaksa bekerja part-time hanya untuk membayar tagihan kartu kreditnya.
  15. Buatlah jadwal rutin yang khusus untuk membahas masalah keuangan dalam keluarga ,- hal ini cukup membantu terutama bagi mereka yang masih muda – untuk mulai dapat memikul masalah keungannya sendiri.Bahasan diskusinya bisa tentang apa itu uang cash, apa itu beda antara tabungan biasa dengan tabungan yang khusus untuk menabung ( Deposito, obligasi dll ), bagaimana caranya menghindari kredit, dan keuntungan dari berinvetasi serta menikmati pertumbuhannya. Dengan anak yang sudah remaja, mungkin bisa membahas tentang apa yang sedang terjadi dengan ekonomi kita, bagaimana cara menerapkannya dalam kehidupan sehari – hari, dan berbagai alternatif – alternatif lain dalam membelanjakan uangnya. Semua informasi tersebut akan sangat penting karena mereka akan mulai lebih bertanggung jawab dalam masalah keuangan mereka sendiri.
Demikian tips – tips dari DompetSehat.com, semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar