Minggu, 18 Mei 2014

Tips Menabung Dari Rasulullah SAW

“Barang siapa menanam pasti akan memetik (mengetam)”
              Kegiatan menabung di bank semakin asyik! Pasalnya, Bank Indonesia (BI) telah menggandeng 70 bank umum dan swasta, serta 910 BPR/BPRS, untuk membidani TabunganKu, produk tabungan yang diharapkan dapat menjangkau jutaan rakyat Indonesia.
            Maklum, untuk menabung di bank saat ini, Anda dikenakan setoran minimum yang besarnya sampai ratusan ribu rupiah, plus berbagai biaya administrasi. Dan hal itu ditengarai BI sebagai salah satu kendala perkembangan produk tabungan perbankan saat ini. Nah, lewat Tabunganku, seluruh biaya administrasi dipangkas habis alias nol, selagi Anda memenuhi berbagai persyaratan yang telah ditetapkan. Setoran pun minimal Rp 20 ribu per pembukaan rekening.
          Konsekuensinya, tentu bunga yang ditawarkan TabunganKu tidak sebesar tabungan konvensional, yaitu sampai 500 ribu rupiah tidak diberikan bunga, di atas 500 ribu sampai satu juta rupiah diberikan bunga 0,25% dan di atas satujuta rupiah bunga sebesar 1%.Bang bing bung, kita menabung ke bank, yuk yuk !!!. ( www.readersdigest.co.id )
             Islam bukan hanya bicara masalah ibadah, bukan cuma bicara masalah iman dan amal soleh. Namun Islam adalah ajaran hidup yang lengkap dan sempurna. Termasuk dalam hal ekonomi dan keuangan pun Islam memberikan solusi. Dan ada banyak sekali pelajaran mengelola keuangan yang bisa kita ambil dari ajaran Islam. Dan salah satunya yang akan kita bahas kali ini adalah tips menabung dari Rasulullah Muhammad saw.
            Ya betul, ternyata rasulullah saw sudah mengajari kita untuk menabung sejak belasan ribu tahun yang lalu. Simak perkataan beliau yang bijaksana berikut ini:
Allah akan memberikan rahmat kepada seseorang yang berusaha dari yang baik, membelanjakan uang secara sederhana, dan dapat menyisihkan kelebihan untuk menjaga saat dia miskin dan membutuhkannya. [HR Muslim & Ahmad].         
            Menyisihkan kelebihan atau menabung, dalam hadits ini dijelaskan maksudnya yaitu untuk berjaga-jaga pada saat miskin dan membutuhkan. Memang sudah menjadi hukum alam bahwa roda perekonomian terus berputar seperti roda pedati. Terkadang kita berada di atas, namun roda yang terus berputar bisa menempatkan kita pada posisi yang paling bawah.
Dan kalau lebih cermat lagi, ternyata ada pelajaran berharga yang bisa kita petik dari hadits ini. Yaitu rumus menabung ala Rasulullah saw, dimana dijelaskan bahwa orang yang mendapatkan rahmat Allah bisa menyisihkan kelebihan, yaitu orang yang berusaha dengan usaha yang baik dan membelanjakan uang secara sederhana. Ada dua syarat untuk bisa menabung, yaitu sumber penghasilan dari usaha yang baik, dan mengelola pengeluaran dengan sederhana. (M.Baharuddin)                                                



Tidak ada komentar:

Posting Komentar