Jumat, 16 Mei 2014

Cara-cara Agar Bisnis Tetap Bertahan

     Dalam bisnis, persaingan pasti terjadi. Selalu ada perlombaan untuk mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya. Karena semakin banyak konsumen, semakin banyak keuntungan yang didapatkan. Pasti ada pesaing Anda yang menggunakan cara yang sehat maupun yang tidak sehat. Sebaiknya Anda selalu menggunakan cara bersaing yang sehat agar tidak merugikan pihak lain maupun pesaing Anda.
    Persaingan bisnis erat hubungannya dengan perencanaan bisnis. Sayangnya, banyak pelaku UKM yang mengabaikannya sehingga bisnisnya tidak berjalan dengan baik bahkan berujung pada kematian. Sebenarnya bisnis bisa terus bertahan dan berkembang bila mempunyai tiga cinta dari tiga pihak yang berperan pada bisnis.
Tiga pihak tersebut adalah founder, karyawan, dan pelanggan. Founder adalah orang yang mendirikan bisnis pertama kali. Dia yang mencanangkan visi dan misi dari bisnis. Setelah bisnis berjalan, maka dibutuhkan karyawan untuk menjalankan beberapa fungsi dari bisnis untuk terus berkembang.
Karyawan yang dibutuhkan bisnis adalah karyawan yang mempunyai kemampuan yang dibutuhkan dan rasa kepemilikan atas bisnis. Hal tersebut perlu dibangun oleh founder bisnis tentunya. Sedangkan, pihak ketiga adalah pelanggan. Bisnis pada sejatinya terus berinteraksi dengan orang untuk menarik mereka menjadi pelanggan. Setelah jadi pelanggan tentunya di upayakan untuk menjadi pelanggan yang loyal.
Wujud dari cinta founder pada bisnis adalah memberikan yang terbaik. Hal ini mulai dari perencanaan hingga berjalannya bisnis. Cinta founder tidak hanya fokus dan rasa kepemilikan, hal yang terpenting lainnya adalah strategi bisnis. Founder bisnis yang mencintai bisnisnya akan terus mengembangkan dirinya, karena dengan begitu bisnisnya juga akan berkembang.

      Salah satu cinta founder adalah dengan membuat list strategi antisipasi, jika ada pesaing masuk. Ini terjadi ketika kita adalah market leader. Kita harus lebih aktif bergerak daripada pesaing.
Kedua, membuat inovasi produk baru agar konsumen tidak merasa jenuh. Hal ini juga bisa memperluas lini bisnis Anda  yang dapat memberikan profit tambahan. Ketika, memperluas jaringan. Kesempatan yang tersedia untuk kita sering berkorelasi dengan siapa yang kita kenal.
Mengatur rutin untuk menghadiri dua atau tiga pertemuan dengan komunitas setiap bulan dapat meningkatkan jaringan Anda. Dalam komunitas kita bisa menemukan calon konsumen, partner bisnis, pemasok, bahkan investor. Keempat, menambah pengetahuan tentang bisnis.
Bentuk cinta karyawan kepada bisnis adalah rasa kepemilikan dan peningkatan potensi. Sebagai founder bisnis, kita harus menciptakan rasa kepemilikan tersebut dan terus berupaya untuk meningkatkan potensi karyawan. Cara pertama adalah dengan memilih karyawan yang sesuai dengan kebutuhan, mau terus mengembangkan diri, dan satu visi.
Meningkatkan potensi karyawan dimulai dari mengenal potensi mereka. Setelah itu ditingkatkan dengan memberikan pelatihan, apresiasi yang sesuai, gaji dan lembur yang memuaskan, memberikan reward yang diperlukan, dan terus-menerus memotivasi mereka.

     Bisnis adalah tentang memuaskan konsumen, atau paling tidak memberikan pelayanan dan produk yang mau di beli oleh konsumen. Mau tidaknya konsumen membeli jasa dan produk kita bergantung pada perasaan, seberapa jatuh cintanya konsumen kepada jasa dan produk yang kita tawarkan. Bentuk cinta konsumen adalah  loyalitas pelanggan, kita sebagai pebisnis harus menciptakan hal tersebut.
Salah satunya adalah dengan membalas cinta konsumen. Kita bisa membuat konsumen loyal dengan membuat program loyalitas yang bermanfaat. Dengan konsumen yang loyal kita bisa memenangi persaingan bisnis karena kita bisa mengurangi biaya promosi, produk kita yang lain ikut laku, dipromosikan secara gratis dari mulut ke mulut, dan sulit direbut pesaing.

     Persaingan bisnis bisa dimenangkan dengan membangun komunitas konsumen yang solid. Karena keterikatan emosional yang kokoh antar merek dengan konsumen di bawah sebuah komunitas ternyata sulit diurai dan diputuskan oleh pesaing. Kita juga bisa fokus pada 4 hal yang mempengaruhi terbentuknya loyalitas pelanggan, yaitu: Adanya perhatian dari merek (caring), terciptanya kepercayaan terhadap merek (trust), merek sebagai pelindung (protect), dan memberikan kepuasan terus-menerus (continous satisfaction).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar