Dalam bisnis, persaingan pasti terjadi. Selalu ada
perlombaan untuk mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya. Karena semakin banyak
konsumen, semakin banyak keuntungan yang didapatkan. Pasti ada pesaing Anda yang
menggunakan cara yang sehat maupun yang tidak sehat. Sebaiknya Anda selalu
menggunakan cara bersaing yang sehat agar tidak merugikan pihak lain maupun
pesaing Anda.
Persaingan bisnis erat hubungannya dengan perencanaan
bisnis. Sayangnya, banyak pelaku UKM yang mengabaikannya sehingga bisnisnya
tidak berjalan dengan baik bahkan berujung pada kematian. Sebenarnya bisnis
bisa terus bertahan dan berkembang bila mempunyai tiga cinta dari tiga pihak
yang berperan pada bisnis.
Tiga pihak tersebut adalah founder, karyawan, dan
pelanggan. Founder adalah orang yang mendirikan bisnis pertama kali. Dia
yang mencanangkan visi dan misi dari bisnis. Setelah bisnis berjalan, maka
dibutuhkan karyawan untuk menjalankan beberapa fungsi dari bisnis untuk terus
berkembang.
Karyawan yang dibutuhkan bisnis adalah karyawan yang
mempunyai kemampuan yang dibutuhkan dan rasa kepemilikan atas bisnis. Hal
tersebut perlu dibangun oleh founder
bisnis tentunya. Sedangkan, pihak ketiga adalah pelanggan. Bisnis pada
sejatinya terus berinteraksi dengan orang untuk menarik mereka menjadi
pelanggan. Setelah jadi pelanggan tentunya di upayakan untuk menjadi pelanggan
yang loyal.
Wujud dari cinta founder
pada bisnis adalah memberikan yang terbaik. Hal ini mulai dari perencanaan
hingga berjalannya bisnis. Cinta founder
tidak hanya fokus dan rasa kepemilikan, hal yang terpenting lainnya adalah
strategi bisnis. Founder bisnis yang
mencintai bisnisnya akan terus mengembangkan dirinya, karena dengan begitu
bisnisnya juga akan berkembang.
Salah satu cinta founder
adalah dengan membuat list strategi antisipasi,
jika ada pesaing masuk. Ini terjadi ketika kita adalah market leader. Kita harus lebih aktif bergerak daripada pesaing.
Kedua, membuat inovasi produk baru agar konsumen tidak
merasa jenuh. Hal ini juga bisa memperluas lini bisnis Anda yang dapat memberikan profit tambahan.
Ketika, memperluas jaringan. Kesempatan yang tersedia untuk kita sering
berkorelasi dengan siapa yang kita kenal.
Mengatur rutin untuk menghadiri dua atau tiga pertemuan
dengan komunitas setiap bulan dapat meningkatkan jaringan Anda. Dalam komunitas
kita bisa menemukan calon konsumen, partner bisnis, pemasok, bahkan
investor. Keempat, menambah pengetahuan tentang bisnis.
Bentuk cinta karyawan kepada bisnis adalah rasa kepemilikan
dan peningkatan potensi. Sebagai founder bisnis, kita harus menciptakan
rasa kepemilikan tersebut dan terus berupaya untuk meningkatkan potensi
karyawan. Cara pertama adalah dengan memilih karyawan yang sesuai dengan
kebutuhan, mau terus mengembangkan diri, dan satu visi.
Meningkatkan potensi karyawan dimulai dari mengenal potensi
mereka. Setelah itu ditingkatkan dengan memberikan pelatihan, apresiasi yang
sesuai, gaji dan lembur yang memuaskan, memberikan reward yang
diperlukan, dan terus-menerus memotivasi mereka.
Bisnis adalah tentang memuaskan konsumen, atau paling tidak
memberikan pelayanan dan produk yang mau di beli oleh konsumen. Mau tidaknya
konsumen membeli jasa dan produk kita bergantung pada perasaan, seberapa jatuh
cintanya konsumen kepada jasa dan produk yang kita tawarkan. Bentuk cinta
konsumen adalah loyalitas pelanggan,
kita sebagai pebisnis harus menciptakan hal tersebut.
Salah satunya adalah dengan membalas cinta konsumen. Kita
bisa membuat konsumen loyal dengan membuat program loyalitas yang bermanfaat.
Dengan konsumen yang loyal kita bisa memenangi persaingan bisnis karena kita
bisa mengurangi biaya promosi, produk kita yang lain ikut laku, dipromosikan
secara gratis dari mulut ke mulut, dan sulit direbut pesaing.
Persaingan bisnis bisa dimenangkan dengan membangun komunitas
konsumen yang solid. Karena keterikatan emosional yang kokoh antar merek dengan
konsumen di bawah sebuah komunitas ternyata sulit diurai dan diputuskan oleh pesaing.
Kita juga bisa fokus pada 4 hal yang mempengaruhi terbentuknya loyalitas pelanggan,
yaitu: Adanya perhatian dari merek (caring), terciptanya kepercayaan terhadap
merek (trust), merek sebagai pelindung (protect), dan memberikan
kepuasan terus-menerus (continous satisfaction).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar